Tuesday, January 23, 2018

SYAIR BUNDA

The Verses  talk about the fact of the mothers happened in Indonesia from the beginning of the pregnancy to the death. After the children were born, the mothers took care of them and guided them. The mothers were extremely old  and then they got dead.  Finally, All of the children and the world were left, and then the mothers were toward the hereafter forever.
Sorry, These verses haven't translated into English.
The following verses are full (complete)

THE VERSES OF THE MOTHERS
Created by Ikhsan, S.Pd., M.Pd.
SYAIR BUNDA
Gubahan Ikhsan, S.Pd., M.Pd.

Aku rangkai sebuah kisah
Tentang bunda yang merasa
Merawat anak dengan asa
Berjuang hingga semuanya dewasa.

Ini bukanlah sebuah kepalsuan
Tapi kehidupan dalam kenyataan
Bolehlah kawan simak pengakuan
Para bunda yang kepayahan

Mulai awal kehidupan dunia
Hingga wafat yang mulia
Dengan beragam cobaan tersedia
Dan segala cinta bahagia

Bunda, berbulan-bulan insan
Bersemayam di rahim keemasan
Engkau sabar dalam hempasan
Bakal bayi mungil ingusan

Rasanya tidurmu tak nyenyak
Ketika kandungan berumur banyak
Ranjangmu juga bersanding minyak
Sebentar lagi terlahir anak

Bayi pun benar terlahirkan
Tangisannya memang sungguh dirindukan
Ditimang mesra dalam pelukan
Oleh setiap yang mengharapkan

Padahal baru saja bunda
Terasa tak tersadar pada
Saat-saat kesakitan menggoda
Bertaruh nyawa rela tiada

Bunda pun mulai menyadari
Bayi yang sekian hari
Dinanti untuk segera berseri
Bersama hidup ditaburi kesturi

Memeluk mencium sepenuh kasih
Terukir harapan di sisi
Jangan kira kayu besi
Dialah bayi yang menghiasi

Dilumuri bedak disirami wangi
Disusui disuapi lalu dituangi
Madu kasih yang disayangi
Tersenyum berpolah lalu disanjungi

Lalu besarlah anak-anakmu
Jiwamu tak pernah jemu
Menyiapkan keperluan yang diramu
Laksana tamu yang dijamu

Wahai bunda, tampaklah saja
Anak yang minta dipuja
Terkadang cerewet terkadang manja
Mengharap uang laksana raja

Namun dirimu tak marah
Malahan turut padanya terserah
Bagai aliran air searah
Menuju lautan luas bersegera

Bunda, padamu tiada amarah
Bila anakmu sakit parah
Karena cintamu tiada tara
Sentuhanmu turut pelipur lara

Susah payah bunda memasak
Pada waktu yang mendesak
Tak pernah merasakan sesak
Napas kehidupan tanpa terisak

Makanan lezat sudah tersaji
Harumnya sesegar daun suji
Darimu yang sudah teruji
Tak pernah menuntut gaji

Siang malam bunda bekerja
Mencari nafkah sambil memuja
Pada Tuhan Mahakuasa saja
Agar tersedia uang belanja

Ketika anak-anakmu menyebar
Kadang perasaanmu berdebar-debar
Menanti kapan datangnya kabar
Diiringi doa yang bertebar

Pada usia beranjak senja
Bunda tak kuat bekerja
Tersirat semangatnya semakin membaja
Mengarungi renta bersandar meja

Saat tua keadaan bunda
Tiada daya tiada berada
Hanya penghormatan dari ananda
Bagai surga membentang menanda

Begitu tahu ajalmu tiba
Semua anak terkesima iba
Berlinangan air mata bersimbah
Berpisah denganmu anakmu bertabah

Bunda, kuucapkan selamat jalan
Teriring doa bersiulan pelan
Ke alam baka menelan
Hidangan bahagia penuh kekekalan
E N D
THANKS SO MUCH
S E L E S A I
TERIMA KASIH
THE VERSES OF THE MOTHERS
I offer respectfully to my loved mother who has been passed away in the Gatoel Hospital in Mojokerto, East Java, Indonesia on Saturday, 23th July 2016.
And then offered respectfully to all of the mothers who have been passed away.
Written in Mojokerto (East Java, Indonesia), Friday, 22nd July 2016 until in Surabaya (East Java, Indonesia), Friday, 12th August 2016.
Published firstly on Friday, 12th August 2016 Time 16.37 Indonesia).
Published firstly in the blog http://ikhsanfalihi.blogspot.co.id

THE VERSES OF THE MOTHERS
Created by Ikhsan, S.Pd., M.Pd.
Taken from the compilation "SPRINKLING IN SILENCE"

The Writer was graduated from Department of Mathematics Education S1 in 2000 and Department of Mathematics Education in 2006.
The Writer is still active in writing the actual short stories and the other verses.
The Writer is a lecturer in Department of Mathematics Education in Private University.
The Writer is also an instructor in the cottage of Tahfidzul Qur’an.

SYAIR BUNDA
Kupersembahkan buat ibunda tercinta yang telah wafat pada hari Sabtu 23 Juli 2016.
di Rumah Sakit Gatoel Mojokerto, Sabtu 23 Juli 2016.
dan juga kupersembahkan buat para bunda lainnya yang sudah wafat.
Ditulis di Mojokerto, Jumat, 22 Juli 2016 hingga di Surabaya, Jumat, 12 Agustus 2016.
Dipublikasikan pada hari Jumat, 12 Agustus  2016 Pukul 16.37 WIB.
Dipublikasikan pertama kali di blog http://ikhsanfalihi.blogspot.co.id

SYAIR BUNDA
Gubahan Ikhsan, S.Pd., M.Pd.
Diambil dari kumpulan PERCIKAN DALAM KESUNYIAN

Penulis syair ini lulusan S1 (Sarjana) Pendidikan Matematika tahun 2000 dan lulusan S2 (Magister) Pendidikan Matematika tahun 2006
Penulis masih aktif sebagai dosen matematika di perguruan tinggi swasta.
Penulis masih aktif menjadi instruktur matematika di ma'had Tahfidzul Qur’an setingkat SMP/MTs - SMA/MA.
Penulis masih aktif menyusun cerpen.