SYAIR KABAR-KABAR DUNIA
Gubahan Ikhsan, S.Pd., M.Pd.
Engkau kejar engkau bersiasat
Lupa hakikat lupa tabiat
Engkau incar kiranya dapat
Ternyata kalah oleh muslihat
Engkau tidak mengerti lagi
Kabar-kabar dunia memberi
Berbagai informasi yang ilusi
Dari fatamorgana yang terkini
Bukankah dunia penuh sangsi
Oleh luberan nafsu ambisi
Bahkan nafsu serakah mentradisi
Sadarlah kepuasan cepat basi
Kau kecewa pertarungan berakhir
Kau gundah keinginan mangkir
Padahal sebentar lagi terukir
Pertarungan tahta raja mungkir
Batin tersiksa jiwa kumat
Karena ingin menjadi camat
Tak kuasa hayat terpikat
Terlena oleh godaan laknat
Pikiran tersihir seolah mati
Katanya ingin menjadi bupati
Sekuat tenaga nodakan hati
Katanya disitu nasib menanti
Bahkan kabar dunia menegur
Mengapa engkau mengejar gubernur?
Tak tahulah inginmu mencebur
Membobol jalan walau setanur
Engkau kejar ikan sarden
Inginmu menduduki kursi presiden
Aduh, bagai menyinggahi pepunden
Komat-kamit menyanyi lagunya sinden
Mengapa engkau sedih menderita?
Dalam pemilihan kursi tahta
Takut kalah ataukah tersita
Jangan mengharap istana jelita
Kabar dunia telah sampai
Mengubah paradigma yang sesuai
Bagi pengejar yang merasai
Agar mengerti pemikiran bonsai
Terkadang lupa takdir kehidupan
Engkau pun tahu akibatnya
Bila kalah dalam pemilihan
Lalu mengapa kecewa kemudian?
Sebaiknya pilihlah jalan kesunyian
Bersama jiwa pemelihara ketenangan
Di sana bertebaran permenungan
Ambillah demi beroleh kemenangan
Engkau tidak pernah menangis
Oleh sandiwara dunia sadis
Yang garang menelan abis
Segala baikmu yang manis
Akulah hamba yang jelata
Bersama hidupku mencari berita
Dari mushaf yang bertitah
Di atas jati diri tercinta
Aku bersama orang susah
Gundahnya tak karuan dirasa
Kuobati sedihnya tanpa jasa
Agar Tuhan berikan kuasa
Di sana ada iman
Di tepi sungai berceburan
Membasuh badan penyegar kehidupan
Dapatkan jiwa dalam kesucian
Ayo bersama aku kembali
Ke jalan sunyi aliy
Meraih terang menjelang jamalih
Mendekap iman meniti ilahiy
Ayolah bersama aku mendayung
Pada lautan rindu bernaung
Mencari bekal permata mengarung
Rindu qolbu quddus bersarung
Lupakan pertarungan dunia fana
Memohon hidayah di atas sajadah
Di kesunyian malam sepertiganya
Inilah lautan rindu suci mulia
Oleh Ikhsan, S.Pd., M.Pd. SANG PENYAIR PINGGIR KALI
Ditulis di dekat jalan tol SUMO dan rel kereta api masjid Al Akbar Surabaya, Surabaya, Jawa Timur.
Ditulis pada hari Kamis 28 Juni 2018 sampai Jumat, 29 Juni 2018.
Ditulis di dekat jalan tol SUMO dan rel kereta api masjid Al Akbar Surabaya, Surabaya, Jawa Timur.
Ditulis pada hari Kamis 28 Juni 2018 sampai Jumat, 29 Juni 2018.
Direvisi pada hari Sabtu 30 Juni 2018.
Diupload dan dipublikasikan pertama kali di blog SYAIR YANG MENGINSPIRASI http://syairmenginspirasi.blogspot.com pada hari Jumat 29 Juni 2018.
Penulis adalah sang cerpenis dan penyair.
Penulis adalah dosen matematika di perguruan tinggi swasta.
Penulis juga pengajar matematika berbahasa arab inggris di pesantren hafalan Al Quran Surabaya
Diupload dan dipublikasikan pertama kali di blog SYAIR YANG MENGINSPIRASI http://syairmenginspirasi.blogspot.com pada hari Jumat 29 Juni 2018.
Penulis adalah sang cerpenis dan penyair.
Penulis adalah dosen matematika di perguruan tinggi swasta.
Penulis juga pengajar matematika berbahasa arab inggris di pesantren hafalan Al Quran Surabaya