Ikhsan Falihi
(PENYAIR PINGGIR KALI)

Wednesday, January 24, 2018

SYAIR BURUNG UNGGAS

Syair Burung Unggas
Gubahan Hamzah Fansuri

Unggas itu yang amat burhana
Daimnya senantiasa di dalam astana
Tempatnya bermain di Bukit Tursina
Majnun dan Laila adalah di sana

Unggas itu bukannya nuri
Berbunyi ia syahdu kala hari
Bermain tamasya pada segala negeri
Demikianlah murad insan sirri

Unggas itu bukannya balam
Senantiasa berbunyi siang dan malam
Tempatnya bermain pada segala alam
Di sanalah tamasya melihat ragam

Unggas tahu berkata-kata
Sarangnya di padang rata
Tempat bermain pada segala anggota
Ada yang bersalahan ada yang sekata

Unggas itu terlalu indah
Olehnya banyak ragam dan ulah
Tempatnya bermain di dalam Ka’bah
Pada bukit Arafah kesudahan musyahadah

Unggas itu bukannya meuraka
Senantiasa bermain di dalam surga
Kenyataan mukjizat tidur dan jaga
Itulah wujud meliputi rangka

Unggas itu terlalu pingai
Senantiasa main dalam mahligai
Rupanya elok sempurna bisai
Menyamarkan diri pada sekalian sagai

Unggas itu bukannya gagak
Bunyinya terlalu sangat galak
Tempatnya tamasya pada sekalian awak
Itulah wujud menyatakan kehendak

Unggas itu bukannya bayan
Senantiasa berbunyi pada sekalian aiyan
Tempatnya tamasya pada sekalian kawan
Itulah wujud menyatakan kelakuan

Unggas itu bukannya burung
Senantiasa berbunyi di dalam tanglung
Tempat tamasya pada sekalian lurung
Itulah wujud menyatakan Tulung

Unggas itu bukannya Baghdadi
Senantiasa berbunyi di dalam jawadi
Tempatnya tamasya pada sekalian fuadi
Itulah wujud menyatakan ahli

Unggas itu yang wiruh angkasamu
Nantiasa asyik tiada kala jemu
Menjadi dagang lagi ia jamu
Ialah wujud menyatakan ilmu

Thairul aryani unggas sulthani
Bangsanya nurur rahmani
Tasbihatallah subhani
Gila dan mabuk akan rabbani

Unggas itu terlalu pingai
Warnanya terlalu terlalu bisai
Rumahnya tiada berbidai
Dudujnya daim di balik tirai

Putihnya terlalu suci
Daulahnya itu bernama ruhi
Miladnya terlalu sufi
Mushafnya bersurat kufi

Arasy Allah akan pangkalnya
Janibullah akan tolannya
Baitullah akan sangkarnya
Menghadap Tuhan dengan sopannya

Sufinya bukannya kain
Fi Mekkah daim bermain
Ilmunya lahir dan batin
Menyembah Allah terlalu rajin

Kitab Allah dipersandangkannya
Ghaibullah akan pandangnya
Alam Lahut akan kandangnya
Pada ghairah huwa tempat pandangnya

Zikrullah kiri kanannya
Fikrullah rupa bunyinya
Syurbah tauhid akan minumnya
Dalam bertemu dengan Tuhannya