SYAIR SIDANG FAKIR
(SYAIR DAGANG)
(SYAIR DAGANG)
Gubahan Hamzah Fansuri
Sidang fakir empunya kata
Tuhanmu zahir terlalu nyata
Jika sungguh engkau bermata
Lihatlah dirimu rata-rata
Kenal dirimu hai anak jamu
Jangan kau lupa akan diri kamu
Ilmu hakikat bagiku ramu
Supaya terkenal ketinggian ada-Mu
Jika kau kenal dirimu baqi
Elokmu itu tiada berbagi
Hamba dan Tuhan da‘im berdamai
Memandang dirimu jangan kau lalai
Kenal dirimu hai anak dagang
Nafikan dirimu jangan kau sayang
Nafi ithbat bagiku bintang
Supaya mudah engkau datang
Dengarkan sini hai anak datu
Ombak dan air asalnya satu
Seperti manikam muhith dengan nyata
Inilah tamsil engkau dan rata
Jika terpandang olehmu firman
Pada kitab Taurat, Injil, Zabur, dan Furqân
Wa Huwa ma‘akum pada ayat Qur‘an
Wa huwa bi kulli syai‘in muhîth terlalu ‘aiyân
Syariat Muhammad ambilkan suluh
Ilmu hakikat bagiku pertubuh
Nafsumu itu bagiku bunuh
Mangkanya dapat sekaliannya luruh
Mencari dunia berkawan-kawan
Oleh nafsu yang khabit kamu tertawan
Nafsumu itu bagiku lawan
Mumkin sampai engkau bangsawan
Mahbubmu itu tiada berha‘il
Pada fa ainamâ tuwallû jangan kau ghâfil
Fa samma wajhul-L âhi sempurna wasil
Inilah jalan orang yang kâmil
Kekasihmu zhâhir terlalu terang
Kedua alam nyata terbentang
Ahlul-ma‘rifah terlalu menang
Wasilnya dâ‘im tiada berselang
Hapuskan akal dan rasamu
Lenyapkan badan dan nyawamu
Pejamkan hendak kedua matamu
Di sana lihat peri rupamu
Adamu itu bagiku sering
Supaya dapat ke negeri yang hening
Seperti Ali tatkala berperang
Melepaskan Daldal tiada berkekang
Hamzah miskin orang ‘uryâni
Seperti Ismail menjadi qurbâni
Bukannya ‘Ajam lagi ‘Arabî
Senantiasa wasil dengan Yang Bâqî
Tuhanmu zahir terlalu nyata
Jika sungguh engkau bermata
Lihatlah dirimu rata-rata
Kenal dirimu hai anak jamu
Jangan kau lupa akan diri kamu
Ilmu hakikat bagiku ramu
Supaya terkenal ketinggian ada-Mu
Jika kau kenal dirimu baqi
Elokmu itu tiada berbagi
Hamba dan Tuhan da‘im berdamai
Memandang dirimu jangan kau lalai
Kenal dirimu hai anak dagang
Nafikan dirimu jangan kau sayang
Nafi ithbat bagiku bintang
Supaya mudah engkau datang
Dengarkan sini hai anak datu
Ombak dan air asalnya satu
Seperti manikam muhith dengan nyata
Inilah tamsil engkau dan rata
Jika terpandang olehmu firman
Pada kitab Taurat, Injil, Zabur, dan Furqân
Wa Huwa ma‘akum pada ayat Qur‘an
Wa huwa bi kulli syai‘in muhîth terlalu ‘aiyân
Syariat Muhammad ambilkan suluh
Ilmu hakikat bagiku pertubuh
Nafsumu itu bagiku bunuh
Mangkanya dapat sekaliannya luruh
Mencari dunia berkawan-kawan
Oleh nafsu yang khabit kamu tertawan
Nafsumu itu bagiku lawan
Mumkin sampai engkau bangsawan
Mahbubmu itu tiada berha‘il
Pada fa ainamâ tuwallû jangan kau ghâfil
Fa samma wajhul-L âhi sempurna wasil
Inilah jalan orang yang kâmil
Kekasihmu zhâhir terlalu terang
Kedua alam nyata terbentang
Ahlul-ma‘rifah terlalu menang
Wasilnya dâ‘im tiada berselang
Hapuskan akal dan rasamu
Lenyapkan badan dan nyawamu
Pejamkan hendak kedua matamu
Di sana lihat peri rupamu
Adamu itu bagiku sering
Supaya dapat ke negeri yang hening
Seperti Ali tatkala berperang
Melepaskan Daldal tiada berkekang
Hamzah miskin orang ‘uryâni
Seperti Ismail menjadi qurbâni
Bukannya ‘Ajam lagi ‘Arabî
Senantiasa wasil dengan Yang Bâqî